Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Profesional Dalam Bekerja

Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga pengaruh terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya. Profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional . Ciri Profesionalisme: 1.     Memiliki keterampilan yang tinggi 2.     Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan 3.     Memiliki sikap berorientasi ke depan 4.     Memiliki sikap mandiri Strategi Menjadi Profesional : 1.     Expert   (Mengembangkan keahlian) 2.     Relationship   (Mahir Menjalin hubungan) 3.     Communicator   (Tingkatkan Komunikasi) 4.     Excellent (Hasil Yang Terbaik) 5.     Good Looking (Berpenampilan Menarik) 6.     Balance of life (Kehidupan yang seimbang) 7.     Strong Value  (Memiliki

Komunikasi Bakat atau Ketrampilan

Sebagian besar aktivitas kita dalam keseharian adalah berkomunikasi. Orang sadar kemampuan berkomunikasi memegang peran kunci utama untuk mencapai kesuksesan dalam bidang apapun. Namun anehnya jarang yang mau menyediakan waktu khusus belajar komunikasi. Seribu alasan dikemukakan.Utamanya saat diminta tampil di depan umum untuk menyampaikan pidato, presentasi, sambutan, selalu menghindar. Ada anekdot yang menggelitik dan lucu, " Sebagian besar orang Amerika takut hadapi dua hal. Pertama, kematian yang kedua, saat diminta pidato di depan umum. Saat seseorang diminta memberikan sambutan, dia lebih suka memilih masuk ke liang kubur, hehehe  " Mengapa takut berkomunikasi di depan umum. Padahal dalam keseharian terkenal bawel dan cerewet. Tidak mau berhenti berbicara dalam situasi dan kondisi apapun, termasuk saat kuliah (hehehe, nyindir ni) Alasannya sangat klise " saya tidak punya bakat. Saya tidak bisa ". Benarkah ketrampilan berkomunikasi, khususnya public spea

Empat Pilar Citra Profesional

Citra adalah kesan yang ditangkap orang lain terhadap diri kita. Sedangkan sebutan profesional akan melekat pada diri Anda, bila Anda dalam menjalankan  pekerjaan memenuhi empat unsur utama yaitu Performance, Attitude, Knowledge dan Skills . Bila empat pilar profesional tersebut tidak melekat pada diri Anda, pasti masyarakat akan menilai Anda sebagai bidan atau perawat yang tidak profesional. Terkait dengan hal itu. Langkah-langkah dan upaya apa yang sedang dan akan Anda lakukan untuk mewujudkan hal itu, yaitu di tengah masyarakat Anda mendapat citra positif sebagai perawat atau bidan yang profesional ?

Personal Branding

Personal Branding adalah sebuah seni dalam menarik dan memelihara lebih banyak klien dengan cara membentuk persepsi publik secara aktif. (Montoya, 2006) Faktor yang mempengaruhi personal branding seseorang adalah Passion, Integritas, Keahlian/kualitas.   Passion terkait dengan gairah pada satu bidang atau aktivitas yang ditekuni. Integritas mengenai keutuhan dan keaktifan seseorang. Ini benar-benar “bekerja dengan kekuatan penuh”. Keahlian mengenai kemampuan yang kita miliki.  Selanjutnya, ada Tiga Dimensi utama pembentuk personal branding, yaitu: Competency, Style, Standard. Competency yaitu bersikap kompeten, minimal mampu melakukan apa yang orang lain harapkan dari diri kita. Style merupakan cara bagaimana kita berhubungan dengan orang lain. Standard adalah salah satu cara untuk menetapkan kualitas diri. Standar yang membentuk adalah diri sendiri. Supaya dapat menjadi tolok ukur kualitas diri kita.   Kriteria Personal Branding  yang efektif:   Otentik   Konsisten   Sp

Motivasi Berprestasi

Motivasi itu sendiri adalah dorongan yang ada di dalam diri kita untuk mencapai sesuatu yang kita harapkan.   Berprestasi adalah keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan suatu tugas dengan hasil yang diharapkan. Maka, motivasi berprestasi itu bisa diartikan sebagai dorongan untuk mencapai dalam mengerjakan sesuatu dengan hasil yang diharapkan. Motivasi muncul dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain; intelektual (kemampuan dalam berpikir), pendidikan, jenis kelamin (biasanya wanita lebih banyak memiliki motivasi daripada laki-laki karena salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu lingkungan), pola asuh dari diri kita sendiri.   Untuk mengetahui apakah dalam diri seseorang tersebut terdapat motivasi atau tidak, terdapat beberapa ciri-ciri untuk mengetahuinya, antara lain; menyukai tugas-tugas yang sulit sehingga dapat memacu dirinya untuk berlatih lebih keras, senang membandingkan pekerjaan yang telah dicapai dengan pekerjaan orang lain untuk mengetahui apakah s