WORKSHOP DIGITAL MARKETING

Dosen Unisri Suharno, Ajak BPR Optimalkan Digital Marketing 


Dalam rangka menyiapkan tim marketing yang handal dan profesional di era digital, Perbarindo DPD Jateng menyelenggarakan workshop Digital Marketing secara online, Selasa (13/9-2022)

Kepala Kantor Sekretariat Perbarindo Jateng, Heru Prasetyo Wilarso, menjelaskan kegiatan workshop diikuti 30 peserta dari perwakilan BPR di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kegiatan dilaksanakan secara daring via zoom, menghadirkan fasilitator Direktur Amalia Consulting, Suharno, yang juga Dosen Prodi Akuntansi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.

" Beliau kami hadirkan karena selain sebagai akedemisi juga seorang praktisi. Pemegang sertifikat kompetensi  bidang Digital Marketing, mantan Kahumas dan wartawan, serta komisaris dibeberapa BPR, " ungkapnya.

Workshop dibuka secara resmi oleh Ketua Bidang Pendidikan Perbarindo Jateng, sekaligus Ketua Umum Yayasan Perbarindo Sejahtera (Yandora) Jateng, Supriyanto, SE, MM. 

Dalam sambutannya, mengharapkan kepada peserta workshop agar mengikuti kegiatan dengan baik sampai selesai, setelah itu berkomitmen untuk menerapkan di BPR masing-masing.

" Sudah saatnya digital marketing kita terapkan optimal dan intensif  untuk memasarkan produk BPR agar industri BPR bisa tetap tumbuh berkembang di era digital saat ini, " tandasnya.

Fasilitator workshop, Suharno, menyampaikan hasil pengamatan di lapangan, hampir semua BPR memiliki website dan media sosial, namun sayang sarana yang ada belum digunakan dengan optimal.

" Website dan media sosial milik BPR bila dioptimalkan penggunaannya pasti akan mampu menjaring calon nasabah dengan efektif dan efisien, " jelasnya.

Lebih lanjut, Suharno, berbagi strategi dan tip menerapkan digital marketing dengan bahasa yang mudah dipahami, disertai contoh kongkrit, termasuk bagaimana tip dan strategi menembus media cetak dan online dengan cara yang mudah.

Workshop berlangsung interaktif dan komunikatif sehingga peserta fun dan antusias selama workshop berlangsung.
Paska workshop peserta mendapatkan pendampingan secara free dari fasilitator (*)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berfikir dan Bertindak Kreatif

Salah satu cara agar bisa bertahan hidup dalam era globalisasi dengan tingkat persaingan yang super kompetitif kita harus menjadi pribadi yang KREATIF. Menjadi kreatif itu tidak butuh biaya yang mahal. Boleh dikata gratis, karena kita hanya menggerakkan diri kita untuk mengoptimalkan peran dan fungsi otak. Semakin otak kita sering diberi stimulus atau rangsangan kita akan semakin kreatif. Sebaliknya bila kita hanya terjebak dengan kegiatan rutinitas, maka otak kita akan semakin tumpul. Profesi bidan dan perawat sering kali terjebak dalam kerja rutinitas yang bersifat mekanis. Menurut Anda sosok bidan dan perawat yang kreatif itu seperti apa ? Dan upaya apa yang Anda lakukan agar bisa menjadi perawat dan bidan yang kreatif ?
Baca selengkapnya

Apa yang Anda Harapkan ???

Setelah mendengarkan dan mencermati paparan ruang lingkup pembahasan mata kuliah Pengembangan Kepribadian, beserta metode pembelajaran yang digunakan. Apa arti penting mata kuliah ini bila dikaitkan dengan profesi perawat  yang akan anda tekuni ?   Apa yang anda harapkan setelah mengikuti pembelajaran pengembangan kepribadian  ?
Baca selengkapnya

Komunikasi Bakat atau Ketrampilan

Sebagian besar aktivitas kita dalam keseharian adalah berkomunikasi. Orang sadar kemampuan berkomunikasi memegang peran kunci utama untuk mencapai kesuksesan dalam bidang apapun. Namun anehnya jarang yang mau menyediakan waktu khusus belajar komunikasi. Seribu alasan dikemukakan.Utamanya saat diminta tampil di depan umum untuk menyampaikan pidato, presentasi, sambutan, selalu menghindar. Ada anekdot yang menggelitik dan lucu, " Sebagian besar orang Amerika takut hadapi dua hal. Pertama, kematian yang kedua, saat diminta pidato di depan umum. Saat seseorang diminta memberikan sambutan, dia lebih suka memilih masuk ke liang kubur, hehehe  " Mengapa takut berkomunikasi di depan umum. Padahal dalam keseharian terkenal bawel dan cerewet. Tidak mau berhenti berbicara dalam situasi dan kondisi apapun, termasuk saat kuliah (hehehe, nyindir ni) Alasannya sangat klise " saya tidak punya bakat. Saya tidak bisa ". Benarkah ketrampilan berkomunikasi, khususnya public spea
Baca selengkapnya