Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Memimpin Diri Sendiri

Semua orang adalah pemimpin yang memiliki tanggungjawab sesuai dengan porsi masing-masing. Banyak orang ingin memimpin, namun banyak orang tidak mau dipimpin. Inilah salah satu problem bangsa kita saat ini. Merasa dirinya paling hebat. Paling benar. Condong meremehkan kemampuan orang lain. Setiap orang adalah pemimpin, namun tidak semua orang mau belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Ada sebagian yang menganggap bahwa kepemimpinan itu bakat. Orang yang beranggapan demikian sebenarnya orang yang malas. Coba kita simak dengan seksama. Bila kita membaca Al Quran dan Hadist, betapa banyaknya ajaran islam yang mengajarkan masalah kepemimpinan, disertai dengan teladan-teladan nyata dari para nabi, rasul dan para sahabat. Anda dan saya adalah pemimpin. Upaya apa yang selama ini telah Anda lakukan untuk bisa menjadi pemimpin yang baik ? Apa kelemahan-kelemahan Anda dalam aspek kepemimpinan yang perlu dibenahi ? Dalam masalah kempimpinan Anda mengidolakan siapa ? Mengapa Anda mengi

Self Marketing " Ilmu Menjual Diri "

Setiap orang pasti memilki potensi keahlian. Self marketing akan baik jika potensi yang dimiliki diasah secara terus menerus dan dikemas dengan menarik.   Proses ini tentu membutuhkan waktu yang t i dak sebentar dan diperluakan banyak pengorbanan.  Memasarkan potensi diri perlu memperhatikan product yang dipasarkan baik berupa barang maupun jasa,   promotion yang dilakukan, place (tempat) untuk memasarkan, dan   (harga) yang dipasang untuk produk yang dipasarkan. Se se orang juga harus mampu menganalis is potensi yang dimiliki, men g etahui apa yang dibutuhkan oleh lingkungan sekitarnya dan kemudian membuat rencana aksi yang akan dilakukan.  Metode untuk promosi ada 2 yaitu: metode “Senjata Hambur” jadi promosi yang targetnya belum focus sehingga tidak spesifik. Contohnya : menulis artikel, menyebar pamplet, dan brosur-brosur . Yang kedua metode Senjata “Pemburu” dengan promosi yang sudah jelas siapa yang menjadi targetnya. Contohnya : mengirim surat langsung, menjalin

Membangun Relationship Building

Semua orang ingin memiliki ‘relationship’ (hubungan), baik dengan yang dicintai maupun dengan klien. Tetapi, tahukah kita sebenarnya bagaimana membentuk dan membangun hubungan tersebut? Pernikahan itu bukan tujuan, seperti penjualan itu bukan tujuan. Apa gunanya pernikahan atau penjualan bila hubungan jangka panjang tidak bisa dibina? Relationship building adalah suatu kemampuan individu di luar kemampuan akademisnya yaitu untuk berhubungan dengan orang lain.  Me ngapa Kita Harus Memiliki Hubungan ?                                                         Karena m anusia adalah makhluk sosial secara alami. Memiliki hubungan kerja yang baik akan memberikan beberapa manfaat. Hubungan yang baik juga sering diperlukan jika kita berharap untuk mengembangkan karir kita. Kita juga perlu mempunyai hubungan kerja yang baik dengan orang lain dalam dunia profesi seperti lingkupnya tenaga kesehatan. Jadi, sangat penting untuk membangun dan menjaga hubungan baik dengan orang-orang ini.  

Menjual " Diri Sendiri ", Mengapa Tidak ?

Banyak orang yang tidak menyadari salah satu kunci sukses menembus dunia kerja adalah kemampuan menjual diri. Namun kemampuan dalam hal ini banyak orang yang tidak mau mempelajari. Akibatnya bisa kita lihat banyak orang yang menganggur, padahal bila kita membaca koran, selalu ada ratusan lowongan pekerjaan. Aneh bukan ? Pekerjaan tidak akan datang begitu saja. Bila Anda ingin mendapat pekerjaan atau ingin menjadi wirausaha maka anda harus bisa " menjual diri ". Nabi Yusuf saja yang tampan, pandai dalam berbagai bidang masih menggunakan resep ini yaitu menjual diri, sebagaimana diabadikan dalam Al Quran. " Raja angkatlah saya sebagai bendaharawan negeri Mesir.... " Lalu bagiamana dengan diri Anda. Masihkah Anda hanya berpangku tangan, menunggu datangnya pekerjaan ? Upaya apa yang Anda lakukan agar Anda sukses dalam dunia kerja atau dunia usaha ?

Sulitkah Membentuk Team Building

Membangun team yang solid memang tidak mudah.Tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Justru itulah salah satu tantangan kemampuan leadership. Bila kita cermati agama Islam selalu mengajarkan agar kita selalu berada pada tim yang kompak dan kuat. Al Quran mengajarkan " Allah lebih menyukai orang-orang yang berada di jalan Allah, seperti bangunan yang kuat dan kokoh ". Tidak hanya itu, coba perhatikan saat Anda mengerjakan shalat. Bukankah dianjurkan berjamaah. Ada imam dan ada makmum. Masing-masing punya hak dan kewajiban.Begitu juga saat berpergian lebih dari tiga orang, maka harus mengangkat seorang leader. Sehebat apapun Superman, masih kalah dengan superteam. Langkah-langkah apa saja yang Anda lakukan agar team Anda, bisa kompak mengerjakan suatu tugas ? Dan upaya apa yang akan Anda lakukan agar Anda bisa menjadi leader yang mampu memimpin dengan efektif baik terhadap diri Anda sendiri maupun teman-teman Anda ?

Membangun dan Menjalin Hubungan

Nabi Muhammad SAW mengajarkan resep kehidupan yang sangat indah. Jalinlah silaturohmi. Ada dua keuntungan yang kita dapat. Banyak rejeki dan umur panjang. Namun sudahkah kita dengan sadar dan terencana melakukan hal itu ? Ataukah petunjuk Nabi SAW ini baru kita hafalkan saja ? Pepatah mengatakan satu musuh terlalu banyak, sejuta kawan masih kurang. Sesungguhnya Allah memberi dan membagi rejeki, yang sering kali tidak terduga, lewat pintu-pintu orang lain. Semakin kita banyak menjalin relasi dengan orang lain, tanpa pandang bulu, tanpa punya pamrih tertentu dan penuh keikhlasan. Insha Allah hidup kita semakin indah dan rejeki melimpah. Upaya apa yang Anda lakukan untuk membangun dan menjalin hubungan dengan orang disekitar Anda, dengan kerabat Anda dan dengan teman se kampus  ?

Ingin Jadi Pemenang atau Pecundang ?

Banyak orang mengeluh menghadapi era globalisasi. Mencari pekerjaan sulit. Mencari nafkah sulit. Ujung-ujungnya menyalahkan keadaan. Menyalahkan orang lain. Menyalahkan pemerintah. Semua disalahkan. Namun lupa melakukan mawas diri. Tipe orang yang demikian bermental pencundang. Semoga kita tidak termasuk dalam katagori tipe pecudang. Bila kita ingin jadi pemenang dan mampu menikmati era globalisasi dengan enjoy. Syaratnya mudah. Kita harus bisa beradaptasi dengan lingkungan. Kita harus mampu mengelola perubahan. Perubahan yang pertama dan utama dilakukan adalah merubah sikap mental dan perilaku kita sendiri. Bila kita tidak mau berubah, maka kita akan terus menjadi pecundang bukan pemenang. Sebagai seorang muslim betapa kita sangat hafal firman Allah. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, suatu umat, suatu komunitas,  suatu organisasi, bila tiap-tiap individu yang ada didalamnya tidak merubah dirinya sendiri lebih dulu. Resep inilah yang digunakan perusahaan besar meraih suks

Komunikasi Skill

Komunikasi adalah memeberikan informasi, pesan, gagasan, ide, pikiran, perasaan dari komunikator (pengirim pesan) kepada komuniakan (penerima pesan) dengan ada respon atau balikan. Komunikasi dapat dilakukan jika ada komunikator, komunikan, pesan, media serta umban balik. Bentuk bentuk komunikasi ada 3 macam yaitu: komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi media, dan komunikasi masa. Komunikasi berlangsung dengan 2 proses primer dan sekunder. Proses primer adalah komunikasi yang menggunakan bahasa, isyarat, ekpresi muka tidak menggukan alat untuk memberikan respon atau berkomunikasi dengan komunikan.  Misalya: sebagai bidan ketika ada pasien yang berkonsultasi kesehtan dengan kita iya memiliki masalah maka respon kita adalah dengan menepuk bahunya itu merupakan salah satu komunikasi primer. Sedangkan komunikasi sekunder adalah komunikasi yang menggunakan alat atau media untuk menyalurkan pesan dari komunikator kepda komunikan.  Misalnya: saat melakukan penyul

Berfikir dan Bertindak Kreatif

Salah satu cara agar bisa bertahan hidup dalam era globalisasi dengan tingkat persaingan yang super kompetitif kita harus menjadi pribadi yang KREATIF. Menjadi kreatif itu tidak butuh biaya yang mahal. Boleh dikata gratis, karena kita hanya menggerakkan diri kita untuk mengoptimalkan peran dan fungsi otak. Semakin otak kita sering diberi stimulus atau rangsangan kita akan semakin kreatif. Sebaliknya bila kita hanya terjebak dengan kegiatan rutinitas, maka otak kita akan semakin tumpul. Profesi bidan dan perawat sering kali terjebak dalam kerja rutinitas yang bersifat mekanis. Menurut Anda sosok bidan dan perawat yang kreatif itu seperti apa ? Dan upaya apa yang Anda lakukan agar bisa menjadi perawat dan bidan yang kreatif ?

Mengelola Waktu

Waktu aset paling berharga dalam hidup kita. Namun banyak orang yang menyia-nyiakan. Sebagai seorang muslim kita berkomitmen terhadap waktu. Hal ini dibuktikkan dengan seringnya kita membaca surat Al Ashr dalam bacaan sholat kita. Tetapi mengapa dalam keseharian kita sering kurang menghargai waktu ? Bisa jadi apa yang kita baca sekedar hafalan semata, belum kita hayati dan resapi. Padahal saat kita membaca surat tersebut sesungguhnya kita sedang berkomitmen terhadap diri kita dan Allah SWT. Ciri orang profesional adalah orang yang mampu menghargai waktu. Memiliki disiplin tinggi. T ime is money, ada juga yang mengatakan waktu ibarat pedang. Coba Anda evaluasi terhadap diri Anda sejauh mana Anda menghargai waktu ? Dan upaya apa yang Anda telah dan akan lakukan agar mampu mengelola waktu secara efektif ?